KESAKSIAN
NNTUHAN ADALAH SUMBER KEKUATANKU - Mzm 23 : 2 - 3Sebagai karyawan yang bekerja di suatu perusahaan besar adalah impian bagi banyak orang, tetapi bukan berarti semua itu dapat berjalan baik-baik saja.25 tahun bekerja dengan semangat tinggi, kejujuran diatas segalanya tidak menjamin, kami jauh dari masalah atau aman aman dalam posisi. Benar kata pepatah “Semakin tinggi kita memanjat pohon, semakin keras badai menerpa”Setiap hari mungkin tidak selalu baik, ada saja masalah yang harus diselesaikan. Dari hal-hal kecil biasa yang dapat teratasi, sampai pada hal yang berat. Yang paling berat jika masalah itu menyangkut “nama baik/harga diri”, setiap orang pasti akan sangat marah, jengkel, kecewa, dan semuanya itu bercampur menjadi satu, hal ini juga pernah kami alami.3 hari kami hidup dalam kemarahan. Marah karena harga diri kami terusik, dan kami ingin membalas (diamana sangat memungkinkan jika ingin membalas). Rasa kecewa dan jengkel itu membuat semangat kerja kami menurun.Sampai tanpa sengaja kami membaca sebuah catatan kecil seorang sahabat:
“Bila hidup sedang berat dan anda merasa kelabu, ingatlah pada orang lain yang juga sedang bimbang. Hanya karena cobaan anda sedang banyak, jangan mengira bahwa orang lain tidak mempunyai cobaan sama sekali...”“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah DIA dalam segala lakumu, maka IA akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3: 5-6)Catatan kecil inilah yang merubah sikap kami menjadi tenang, tidak harus marah dan kecewa, tetapi menyerahkan seluruh persoalan hanya kepada Tuhan Yesus. Sekalipun tidak mudah menjalankan semua itu. Kami sadar kemampuan otak kami untuk berpikir dan menahan kemarahan adalah terbatas.Satu ayat yang menguatkan kami Mazmur 23: 2-3
“... Ia membimbing aku ke air yang tenang...
... Ia menuntun aku di jalan yang benar”Tuhan Yesus memberi kekuatan, merubah amarah menjadi bijaksana, dan kami dapat melihat si pembuat fitnah sebagai orang yang patut untuk dikasihani, karena dia telah larut dalam rasa iri hati dan cemburu.Akhir cerita, kebenaran diatas segalanya...., Puji Tuhan.Hanya Tuhan yang sanggup memberikan jalan keluar masalah, TUHAN ADALAH SUMBER KEKUATANKU.“Setiap hari mungkin tidak selalu baik, tetapi selalu ada yang baik di setiap hari” Amin.
Pnt. Thie Nicolas HidajatHIKMAH DARI HAJARAN TUHANPada kehidupan saya terdahulu yang saya sebut sebagai "manusia lama", keimanan saya kepada Tuhan sungguh berada pada titik terendah, keinginan saya untuk lebih mengenal dan lebih dekat kepada Tuhan, saya abaikan bahkan boleh dikata saya tidak perduli siapa itu Tuhan. Atas dasar sikap yang negatif ini, suatu saat saya melewati sebuah gedung Gereja dan bisikan iblis muncul sehingga saya meremehkan gedung Gereja tersebut, saya memandang negatif akan rumah Tuhan itu.Selang 2 bulan setelah ini, saya menderita sakit hepatitis A yang terbilang parah, angka normal bilirubin total yg seharusnya maximal 1,0 - 1,2 tetapi yang terjadi pada saya sampai mencapai angka 8,5. Saya dirawat 1,5 bulan di rumah sakit dan setelah kembali ke rumah, saya merenungkan kenapa saya harus mengalami ini dan barulah saya teringat akan sikap negatif saya pada gedung Gereja itu.Pada masa pemulihan itu, saya membuka Alkitab dan saya terhenyak ketika membaca Kitab Amsal 3:11 “Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya”. 3:12 “Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi”Seketika itu, saya menyadari bahwa Tuhan memberi saya sakit yang harus diopname di rumah sakit itu, sebagai bentuk nyata dari tindakan Tuhan yang menghendaki agar pola pikir dan keimanan saya harus berubah menjadi iman yang hidup dan bersandar pada Tuhan dan tentunya hajaran Tuhan ini memberi makna agar saya harus lebih banyak mengenal dan lebih dekat kepada Tuhan yang menciptakan kita dan yang menjadi milikNya.Pada kesempatan lain, Tuhan menyatakan kemurahanNya dengan mengenalkan saya dengan seorang hamba Tuhan yang banyak memberikan nasihat-nasihat kerohanian bahkan melalui hambaNya ini, saya diberi buku: "Dari Keraguan Hingga Percaya" yang isinya sungguh menarik untuk dibaca yang intinya menegaskan Eksistensi Tuhan Pencipta Alam Semesta.Berdasarkan Kesaksian saya ini, saya ingin mengambil kesimpulan yang kiranya dapat bermanfaat bagi kita semua yaitu bahwa :1. Keimanan yang lemah dan sikap yang jauh dari Tuhan, merupakan sasaran empuk bagi iblis yang masuk dalam pikiran dan perbuatan kita. Jangankan iman yang lemah, iman yang kuat saja dapat diterobos oleh iblis, sedikit demi sedikit, ibarat tetesan air hujan yang lama kelamaan melubangi sebuah batu. Untuk ini, kita perlu memperkuat dengan membentengi batu (iman) kita ini yaitu dengan Kekuatan Doa, Pengenalan Firman Tuhan dan Penyerahan diri total kepada Tuhan.2. Jangan sekali-kali meremehkan Tuhan, termasuk kepada rumah ibadah ini, karena Tuhan menghendaki rumah ibadahnya sebagai rumah yang diberkati untuk memuji dan menyembah kepadaNya, sehingga sikap saya yang dulunya meremehkan rumah Tuhan itu sebagai sikap yang membuat murka Tuhan3.Janganlah kecewa, janganlah berkecil hati jika Tuhan menghajar kita, karena hajaran Tuhan itu sebagai bentuk nyata kepedulian dari Tuhan akan Kasihnya kepada kita agar kita sadar akan kekeliruan yang kita lakukan dan percayalah, dengan hajaran Tuhan ini, kita akan mendapati jalan yang benar seturut kehendakNya.4. Tuhan sangat menyayangi kita sebagai anak-anakNya, siapapun kita, bagaimanapun kesalahan kita, ingat janji Tuhan kepada kita sebagaimana pada Amsal 3:12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.Demikian kesaksian saya semoga bermanfaat bagi kita semua untuk pertumbuhan iman dan perbuatan kita yang semakin berkenan kepada Tuhan.
Ibu Noereni GunadiKEKUATAN ITU HANYA DARI PADA-MUPerjalanan hidup manusia merupakan anugerah Tuhan, akan tetapi apa yang akan terjadi kita tidak pernah tahu. Demikian juga hidup yang kami jalani saat ini, peristiwa demi peristiwa terjadi tanpa kami memintanya. Sebagai manusia kami sudah berusaha untuk hidup dalam kebenaran, dan mengarahkan anak kami untuk hidup terus di jalan Tuhan, dengan tujuan supaya anak dapat merasakan indahnya pimpinan tangan Tuhan dan berbahagia.Disaat iman kami berkobar-kobar, disaat sukacita pelayanan itu kami rasakan, tiba-tiba badai menerpa dengan dasyatnya. Keluarga kami terpuruk, bahkan kami sempat berhenti pula untuk melayani, iman kamipun sempat goyah saat itu.Pada saat itulah kami berseru kepada Tuhan, bagian Firman Tuhan ini menguatkan sekaligus seru doa kami :
“TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku” (Maz 118: 14)
“Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku...
Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH... Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis... juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang” (Maz 71: 3, 5, 9, 18)Puji Tuhan, terpujilah Tuhan Yesus, ternyata masih banyak orang yang Tuhan kirimkan untuk menghibur kami dan membalut luka hati kami. Rekan-rekan GSM, Gereja, Keluarga-keluarga yang dipakai oleh Tuhan untuk menopang kehidupan kami dalam berbagai hal, yang mana pada saat itu kami sangat membutuhkan. Semuanya itu tidak pernah kami lupakan, kebaikan mereka yang tulus ikhlas, akan terus ada dalam hati kami...Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada saudara-saudara semua, karena dukungan saudara-saudara inilah yang membuat kami kuat dan dipulihkan dari situasi yang sangat menyesak di dada, hingga beban kami terasa ringan. Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih. Tuhan Yesus memberkati.
Ibu Evi MariaPERTOLONGAN TUHAN, SUNGGUH LUAR BIASASatu tahun yang lalu tahun 2014, saya masuk rumah sakit, karena terdapat kelainan jantung, saat itu tiba-tiba saja saya lemah. Alat-alat pemacu jantung dan oksigen segera dipasangkan pada tubuh saya. Sejenak tiba-tiba saya hilang, saya tidak sadarkan diri....Sampai akhirnya saya sadar kembali, sayup-sayup mendengar perbincangan beberapa orang yang masih menunggui saya.... lalu saya benar-benar sadar. Puji Tuhan tidak sampai menginap, saya bisa kembali pulang. Dan hal ini sudah terjadi berulang kali. Hanya karena kasih dan pertolongan Tuhan saja, saya masih diberikan kesempatan dan umur panjang sampai hari ini.2 minggu kemudian saya dapat kembali berkativitas, saya bisa pelayanan di gereja... sampai teman saya juga heran dan bertanya kepada saya, “tante, waktu sakit itu rasanya bagaimana?” ya saya menjawab “saya tidak merasakan apa-apa” teman saya ini heran kok bisa, karena dia melihat hari itu saya sudah beraktivitas kembali, padahal dia tahu saat di rumah sakit itu saya sempat tidak sadarkan diri...Saat ini saya menyadari, diusia senja ini, saya harus bisa mengatur waktu, jika terasa capek, saya harus segera beristirahat. Yang saya ingin sampaikan, selagi masih ada waktu, marilah kita dekat dengan Tuhan, melayani Tuhan, dan lebih sungguh-sungguh.... Karena kita tidak tahu kapan Tuhan memanggil kita...Pertolongan Tuhan yang saya rasakan sungguh luar biasa... waktu ini, saya harus menggunakannya untuk lebih bersungguh-sungguh mengikuti Tuhan.. Amin.
Bpk. Alexander PrayogoTIADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAHSaya dibesarkan di keluarga bukan Kristen. Saat SD kelas 4 saya pernah menderita sakit typhus dan harus berbaring selama 2 minggu, suatu hari Ayah memberikan amplop coklat cukup tebal titipan Guru Agama, setelah saya buka ternyata isinya adalah bermacam-macam cerita Alkitab. Begitulah awal saya mengenal tentang cerita Alkitab. SMP kelas 1 diajak teman sebangku untuk beribadah di Gereja pada hari Minggu, itulah awal saya ke Gereja. Masa SMA saya mulai aktif, tidak hanya Kebaktian Umum hari Minggu namun juga Persekutuan Doa Pemuda hari Sabtu…, KKR…, bahkan mulai sering doa puasa. Tanpa saya sadari, satu per satu Kakak pun mulai mengenal dan percaya Yesus serta menjadi Katolik. Sayangnya kedua Orangtua saya belum mau percaya Yesus, meskipun sudah berulangkali teman sekolah bahkan saudara dekat datang mengabarkan Injil serta mengajak mereka ke Gereja namun tetap tidak mau, mereka masih teguh pada kepecayaan bahwa manusia yang penting berbuat baik, apa gunanya beragama namun tingkahlaku sehari-hari nya tidak baikHanya doa yang bisa saya lakukan bagi kedua Orangtua agar Tuhan menjamah dan melembutkan hati mereka. Sepeninggalan Ayah, Mama pernah mau diajak beberapa kali ke Gereja namun akhirnya menolak. Meski sempat putus asa, namun tetap saya doakan agar beliau bisa menerima Yesus. Suatu malam di pertengahan Januari 2015 ada telpon mengabarkan Mama sulit berdiri dan berjalan…. Pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah Tuhan berilah Mama kesempatan untuk menerima Mu sebagai Juruselamat. Meski tahu ini adalah suatu yang mustahil namun saya tetap akan mencoba, setelah didoakan oleh Pendeta, saya berangkat menemui Mama…., sekali lagi memberitakan siapa Yesus serta berharap Mama juga bisa menerima Yesus sebagai Juruselamat dan dibaptis agar kelak kita bisa berkumpul di Surga…. Setelah ber-Kotbah sekitar 1 Jam…, diluar dugaan… Mama mengangguk…. Saya pastikan arti anggukan tesebut dan ternyata benar… Mukjizat masih terjadi diantara anak-anak Nya yang percaya… Mama mau menerima Yesus sebagai Juruselamatnya serta mau dibaptis. Untuk memastikan keputusan yang bersejarah ini saya tuliskan pernyataan Mama tersebut diatas kertas lalu minta ditandatangani, untuk jaga-jaga andaikata kondisi Mama makin drop sehingga tak bisa berkata-kata maka pernyataan tersebut bisa ditunjukkan ke Gereja sebagai Tanda Pengakuan Mama atas Iman nya.Puji Tuhan, Kondisi Mama makin Stabil… Setelah diadakan percakapan Gerejawi oleh Pdt. Andri Purnawan dengan disaksikan oleh Ketua Umum Bp. Hartono dan saya, maka Mama disetujui oleh Majelis Jemaat GKI Darmo Satelit untuk dibaptis pada tgl 28 Januari 2015. Mama dibaptis di usia 86 Tahun. Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah mengabulkan doa saya, Tiada yang Mustahil bagi Allah, PertolonganNya tepat pada waktuNya.
Sdri. Novita Luky KristianaALLAH SUMBER KUATKUSaat seseorang hidup bersama dengan keluarga pasti banyak hal menyenangkan yang bisa dilakukan bersama keluarga. Di saat tidak menyenangkan pun atau dalam masalah rasa damai dan senang pun ada karena merasa bahwa keluarga bisa mendukung, menghibur dan membantu menyelesaikan permasalahan.Tetapi bagaimana yang terjadi bila kita tidak berada dekat dengan keluarga atau tidak memiliki keluarga? Bisa jadi kita akan merasa sedih, kita merasa berat menghadapi hidup dan mungkin juga kita berputus asa.Sebagai orang Kristen yang mengaku mengikut Kristus, terkadang menganggap sesuatu permasalahan yang terjadi bisa kita kerjakan sendiri. Terlebih lagi ada keluarga yang mendukung dan membantu mengatasinya. Terkadang kita lupa bahwa setiap permasalahan yang kita hadapi bisa terselesaikan karena campur tangan Tuhan.Saya sejak pertengahan 2013 tinggal di Surabaya, dengan status sebagai anak kos. Kondisi sebagai anak kos jelas berbeda dengan kondisi saya sebelumnya karena saya tinggal bersama orang tua, misalnya mau makan sudah ada makanan yang tersedia, saat sakit orang tua segera memperhatikan dan memberikan obat.Hal-hal seperti itu tentunya tidak saya temukan saat saya ada di kos. Semua harus dikerjakan sendiri. Bila mau makan harus menyiapkan sendiri, saat sakit harus berusaha mencari obat sendiri. Saat ada masalah kehidupan tidak ada teman yang langsung bisa diajak berbagi.Bersyukur kepada Tuhan bila saya masih diberikan kesempatan untuk menyadari lebih lagi bahwa hidup manusia berasal dari Tuhan. Tuhan tidak pernah membiarkan anakNya sendirian. Tuhan mencukupkan segala keperluan.Tuhan juga membimbing dan menjaga saat saya berada dalam masalah sehingga setiap permasalahan boleh terlampaui bersama Tuhan.Sungguh Dia lah Tuhan Allah sumber kuatku.
Ibu RumiatiTUHAN MENGGERAKKAN HATI dan MENGUATKANKisah ini diawali dengan perjumpaan saya dengan satu keluarga yang hangat, keluarga yang cinta Tuhan, yaitu keluarga Pdt. Hendra Buana. Saya bekerja pada keluarga pasangan Alm. Bapak Hendra Buana dan Ibu Elly Buana, Tuhan memakai mereka untuk mengantarkan saya mengalami perjumpaan pada Kristus, inilah perjumpaan yang paling luar biasa dalam hidup saya.Saat itu masih di Mojokerto, bapak dan ibu sering mengajak saya untuk ikut kebaktian di gereja, namun saat itu hati saya belum tergerak... Saya bilang, kalau saya di rumah saja... terus hal itu berulang, dan tiada jemunya mereka mengajak saya, begitu pula dengan jemaat gereja di Mojokerto mereka juga sering mengajak saya. Sampai akhirnya saya mengikuti keluarga ini pindah ke Surabaya, karena pelayanan bapak pindah di Surabaya.Waktu berjalan terus, ketika itu bapak sedang ada pelayanan di Kediri, dan saat itu pula pertama kali saya mengikuti ajakan bapak dan ibu pergi ke gereja. Hari itu sangat berarti bagi saya, karena ternyata saat itu adalah saat dimana Tuhan memanggil saya. Seperti ada yang menggerakan dalam hati saya dan hari itu juga saya menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan saya... Jika ditanya mengapa, saya tidak dapat menjawab mengapa..., namun yang saya rasakan, sesuatu itu sangat mendorong saya untuk mengikut Kristus.Lalu saya memutuskan untuk ikut kelas kateksasi, saat itu kelas kateksasi diadakan di rumah-rumah di pimpin oleh bapak (Alm. Pdt. Hendra Buana). Setelah itu saya di babtis. Kalau dilihat sepertinya simple cara saya memutuskan untuk di baptis... memang benar, tidak ada peristiwa yang spektakuler sehingga saya memutuskan untuk mengikut Kristus.Namun yang spektakuler adalah, ketika saya sudah memutuskan untuk menerima Kristus, tidak mudah bagi saya untuk menghadapi keluarga saya, untuk saya dapat merasa diterima dengan keputusan ini... Dan saat itulah Tuhan sungguh luar biasa menguatkan saya... bagaimana saya harus bersikap, bagaimana saya harus bertahan dengan keputusan saya... secara manusia pasti saya tidak mampu, pasti saya memilih jalan aman, dan bisa saja saya meninggalkan keputusan saya. Namun hingga detik ini, tangan Tuhan memegang saya erat, memang bukan saya yang memilih Tuhan, namun Tuhanlah yang memilih saya, jika saya yang memilih Tuhan, maka akan dengan mudah saya akan meninggalkanNya, tetapi yang terjadi sebaliknya, Tuhan yang memilih saya, sehingga saya tidak pernah bisa meninggalkan Dia, itulah yang saya sebut spektakuler.
SPSTUHAN TURUN TANGAN, MANAKALA KITA ANGKAT TANGAN... “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8 : 28)Shalom! Ayat di atas menjadi keyakinan dan pegangan hidup saya, bahwa apapun yang terjadi dalam hidup saya, Allah turut bekerja di dalamnya untuk mendatangkan kebaikan buat saya. Karenanya, pada saat saya mengetahui, bahwa GKI CitraLand akan menerbitkan Buku Kesaksian Jemaat, saya tergerak untuk mengirimkan sharing saya ini.Hari itu Jumat, 23 Mei 1997, pukul 10 pagi, telpon di rumah saya berdering, dan asisten rumah tangga saya yang menerimanya. Waktu itu saya sedang ke luar rumah, hanya anak-anak yang ada di rumah, ditemani asisten rumah tangga saya. Suara di telpon yang mengaku dari kepolisian, mengabarkan, bahwa suami saya mengalami kecelakaan, dan saat ini ada di RS Celaket – Malang.Setengah jam kemudian, saya pulang, dan begitu saya masuk ke rumah, asisten rumah tangga saya langsung menyambut saya dan menyampaikan kabar itu. Saya tidak percaya, dan menganggap kabar itu bohong. Tapi, saya langsung menelpon ayah mertua saya di Malang menanyakan kebenaran kabar tersebut. Ternyata, kabar itu benar adanya. Ayah mertua saya minta saya segera ke RS Celaket – Malang karena kondisi suami saya parah. Dengan segera, saya berangkat ke Malang, berharap saya masih bisa bertemu dengan suami saya untuk menerima pesan terakhir darinya. Ternyata, harapan saya meleset. Begitu sampai di RS, 2 kakak ipar saya langsung menyambut dan menggandeng saya dikiri dan kanan, dan membawa saya ke kamar jenazah. Saya tidak percaya... Suami saya sehat, kekar, tidak punya sakit apa-apa, dan masih muda... usianya belum 40 tahun. Pasti salah orang... Saya tidak bisa mempercayainya! Karena saya tidak diizinkan melihat jenazah suami saya (kuatir saya shock melihat kondisinya yang mengenaskan), maka Papa saya yang waktu itu menemani saya ke Malang, yang masuk ke kamar jenazah, dan beliau membuat saya percaya, bahwa memang benar itu jenazah suami saya.Saya berontak... protes kepada Tuhan! Kenapa Tuhan? Suami saya orang yang sangat baik... Kenapa dia harus meninggal dengan cara seperti itu? Kenapa suami yang saya harapkan bisa menjadi tempat saya bersandar, harus Engkau ‘ambil’ begitu cepat... di saat saya di puncak bahagia, dengan 3 orang anak yangmasih kecil-kecil, dan usia perkawinan yang belum mencapai 10 tahun? Rasanya sekeliling saya ‘gelap’... saya takut... kuatir... karena saya tidak tahu bagaimana harus menghadapi masa depan dengan 3 orang anak dalam situasi ke depan yang saya benar-benar tidak tahu dan tidak ada kepastian ...Malam itu juga saya telpon alm. Bapak Hendra Buana, saya minta didoakan agar saya kuat menghadapi kenyataan, bahwa suami yang saya kasihi... belahan jiwa saya, sudah pulang ke rumah Bapa. Saya minta didoakan, supaya saya ikhlas menerimanya dan bisa menjalani hidup saya ke depan tanpa suami saya di samping saya.Saya belajar pasrah dan berserah diri kepada Tuhan. Saya belajar untuk ikhlas menerima kenyataan itu, sambil saya berusaha mencari tahu, apa yang Tuhan inginkan dari saya dengan adanya kejadian itu. Saya berusaha bangkit demi 3 orang anak saya. Saya berusaha tegar di depan mereka semua, supaya mereka juga tegar menerima kenyataan, bahwa sekarang mereka menjadi anak-anak yatimBulan berganti bulan, tahun demi tahun berlalu. Puji Tuhan! Tak henti-hentinya saya bersyukur, atas penyertaan dan kasih Tuhan dalam kehidupan saya sekeluarga. Dia tidak pernah meninggalkan saya. Dia memberikan saya kesehatan, pekerjaan, dan berkat yang sungguh amat sangat besar, sehingga meskipun saya menjalani kehidupan saya sendirian, saya bisa membesarkan danmendidik anak-anak saya. Sekarang anak sulung saya sudah lulus S2 dan sudah menikah. Anak kedua saya sedang menempuh pendidikan di jenjang S2, dan saat ini sedang mengerjakan tesis. Sedangkan anak bungsu saya sudah semester 7.Masa depan yang tadinya saya rasakan begitu ‘gelap’ dan dibayangi kekuatiran serta ketakutan, sekarang nampak jelas dan pasti bersama Yesus. TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN! Asal kita mau hidup benar di hadapanNya, Ia akan senantiasa menyertai kita. (1 Raja-raja 11 : 38).Dari kejadian yang saya alami, saya belajar untuk TIDAK BERGANTUNG PADA MANUSIA, TAPI SENANTIASA BERSERAH KEPADA TUHAN. DAN MEMBERIKAN HIDUP SAYA KEPADA TUHAN, SUPAYA DIA BERDAULAT DALAM HIDUP SAYA.Meskipun hidup saya tidak ‘lepas’ dari kesulitan dan masalah serta persoalan, namun sekarang saya yakin dan percaya, bahwa Tuhan selalu ada di sana menyertai saya, karenanya saya tidak merasa kuatir dan takut. Saya tahu, Dia tidak akan memberikan pencobaan yang melampaui kekuatan kita.Tuhan akan turun tangan, manakala kita angkat tangan... menyerahkan segala persoalan kita kepada Dia. Dan, di dalam segala kelemahan serta kekurangan saya, saya belajar untuk senantiasa melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan, baik dalam kehidupan pribadi saya, kehidupan keluarga saya, maupun dalam pekerjaan dan pelayanan saya, supaya Nama Tuhan saja yang dipermuliakan! Amin!
Ibu Yedida MelinaKADO TERINDAH DARI TUHAN YESUSBulan Mei 2015 adalah bulan pengucapan syukur saya kepada Tuhan, karena pada bulan ini Tuhan sudah memampukan diri saya sehingga saya bisa kembali pelayanan bermain musik di gereja.
Saya adalah seorang pianis di gereja. Sudah 20 tahun lamanya saya melayani Tuhan bermain piano solo maupun band. Bagi seorang pianis, selain kedua tangannya, kaki kanannya adalah aset yang paling berharga karena mereka berfungsi untuk menginjak pedal di piano. Apabila salah satunya mengalami cedera, maka pianis tersebut tidak bisa bermain piano lagi. Dan ternyata hal ini terjadi pada diri saya pada tahun 2015 ini.Pada bulan Februari 2015, saya mengalami cedera lutut kanan yang parah pada saat saya sedang bermain badminton. Lutut kanan saya kepluntir sehingga ligamen depan (ACL) saya putus total sehingga saya harus memakai kruk atau kursi roda untuk aktivitas sehari-hari. Saya masih ingat, pada awal-awal cedera, saya mencoba bermain piano dan saya merasakan lutut saya lemah tidak berdaya dan rasanya sakit sekali saat setiap kali saya menginjak pedal piano. Saat itu, perasaan saya begitu hancur, sedih luar biasa, marah, jengkel, dan begitu putus asa. Saya takut kalau saya tidak bisa bermain piano lagi, karena piano adalah hidup saya. Tiada hari tanpa bermain piano. Dan saat itu saya harus menerima kenyataan, kalau tidak bisa bermain piano,Dan untuk setiap pelayan Tuhan yang membaca kesaksian saya, apa pun talenta Tuhan yang sudah diberikan kepada anda, pergunakanlah talenta itu sebaik-baiknya. Berikanlah yang terbaik untuk Tuhan dan tetaplah selalu setia melayani Tuhan sampai akhir. Amin.
itu sungguh sangat menyakitkan bagi saya.
Setiap hari, saya bawa pergumulan saya ke Tuhan. Saya minta pemulihan untuk kaki kanan saya. Bahkan saya minta Tuhan memberikan mujizat kesembuhan langsung untuk kaki kanan saya agar saya tidak perlu dioperasi, tapi kalau Tuhan berkehendak lain, saya harus dioperasi, biarlah Tuhan yang akan memberikan kekuatan kepada saya agar saya kuat menjalani operasi pada saatnya nanti. Dan PUJI TUHAN...TUHAN YESUS begitu baik kepada saya. Tuhan membuka jalan bagi saya sehingga saya bisa bertemu dengan fisioterapis dan dokter yang baik. Dan dari hari ke hari, bulan ke bulan, kekuatan kaki kanan saya yang tadinya lemah tidak berdaya bertambah kuat, dan semakin kuat.
Dan tepat pada Bulan Mei 2015, Tuhan mengizinkan saya pelayanan lagi. Rasanya begitu nervous sekali persis seperti saat saya berumur 14 tahun, pertama kali pelayanan di gereja dulu. Dan PUJI TUHAN..meskipun saya nervous berat, semuanya berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir. Dan saya baru menyadari, bahwa kekuatan kaki saya, meskipun masih dalam kondisi cedera, saya bisa bermain maksimal persis seperti pada saat kaki kanan saya normal. Rasanya sungguh luar biasa sekali, karena tidak mungkin saya bisa melakukan ini dengan kekuatan saya sendiri. Ini semua karena penyertaan Tuhan yang begitu nyata dalam hidup saya.
Beberapa hari lagi, saya juga akan berulang tahun yang ke-35. Di satu sisi, saya merasa sedih karena saat saya berulang tahun nanti, saya harus memakai kruk atau kursi roda, tapi di satu sisi yang lain, saya merasa begitu bahagia dan sukacita karena Tuhan Yesus sudah memberikan kado yang terindah dalam hidup saya yaitu saya bisa pelayanan kembali di gereja. Kado yang tidak dapat tergantikan dengan apa pun di dunia ini.
Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk para pendeta dan teman-teman sepelayanan yang sudah memberikan dukungan, penghiburan, dan mendoakan saya sehingga saya bisa melewati masa-masa terberat saya. Terima kasih untuk suamiku tercinta yang selalu mendukung, mendoakan, menemani saya saat pelayanan dan merawat saya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Terima kasih juga untuk keluargaku yang sudah mendukung, menghibur dan
mendoakan saya setiap hari.
Dan bulan Juni 2015 nanti saya akan menjalani operasi kaki. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi setelah saya dioperasi. Saya cuma bisa pasrah dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan karena saya percaya Tuhan pasti akan memberikan jalan yang terbaik untuk hidup saya. Saya akan menanti dengan penuh kesabaran, kapan saya bisa kembali pelayanan lagi. Karena saya sudah berjanji kepada Tuhan, kalau sampai kapan pun, saya akan selalu melayani Tuhan. Memberikan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan.
Saya berharap agar kesaksian hidup saya dapat memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk selalu mengandalkan Tuhan Yesus segala keadaan apa pun baik di masa-masa senang maupun di masa-masa sulit. Mengucap syukurlah selalu kepada Tuhan dalam segala hal. Percaya dan pasrah sepenuhnya kepada Tuhan, dan yakinlah kalau Tuhan pasti akan memberikan jalan yang terbaik untuk semua masalah hidup yang menerpa kita semua. 1 Korintus 10:13 mengatakan bahwa : " Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya."
NNSERVIS RUTIN dan GRATISKalo kita punya kendaraan entah itu motor, mobil, sepeda, atau apapun itu, pastilah setiap kali kita harus pergi ke bengkel untuk memperbaiki berkala kendaraan kita... Namun tentu saja kita harus menyiapkan dana khusus untuk melakukan perawatan ini... tak jarang kita bisa merogoh kocek yang luar biasa besarnya, karena banyaknya spare part kendaraan yang harus ganti.. kecuali di tanggung oleh asuransi, namun itupun tetap saja berbayar, dan membayar iuran asuransi juga tidaklah murah pertahunnya.. :). Akan tetapi ada beberapa orang yang memang hobby nya servis, kendaraan yang ia tumpangi masih dalam kondisi fit, namun ia tetap ingin reparasi, entah itu body-nya di cat, modifikasi spare part, dan biaya modifikasi yang dilakukan tidak tanggung-tanggung, bisa-bisa menghabiskan puluhan sampai ratusan juta....lalu mengapa orang rela melakukan ini:1. Demi kemanan
2. Demi kenyamanan
3. Demi gengsi dan popularitasTerkadang saat kita terfokus dengan apa yang kita miliki, kita melupakan, bahwa diri kita sendiri butuh perbaikan berkala... dan Tuhan Yesus menyediakan fasilitas itu.. gratis, dan kapanpun kita bisa datang... Yang sering kali menjadi kendala adalah proses reparasi itu... proses itu yang membuat kita enggan untuk datang dan menggunakan fasilitas Tuhan... karena terkadang proses itu tidak dapat menjamin ke 3 hal seperti yang saya tuliskan diatas, yaitu harapan orang pada umumnya mengapa ia melakukan servisProses itu tidak membuat kita aman:Ambil saja contoh: ketika kita berani berkata tidak terhadap sesuatu yang salah, dimana lingkungan sekitar kita melihat hal itu menjadi hal biasa, tokoh yang mungkin saat ini kita bisa melihat dia sedang dalam menjalani proses ini adalah calon Gubernur DKI, Pak Ahok. Secara manusia apakah dia merasa aman? banyak musuhnya.. banyak orang-orang merasa terancam jika Pak Ahok menjadi Gubernur DKI, karena upaya beliau memberantas korupsi.. Namun tetap saja beliau menjalani proses ini... karena beliau meyakini yang beliau lakukan benar, dan tentu saja beliau percaya penuh Tuhan bersamanya.Proses itu tidak membuat kita nyamanRasa ketidaknyamanan tentu saja kita akan alami, ketika kita harus meninggalkan kebiasaan buruk yang lama... atau sebaliknya, proses kenyamanan ini bisa sama dengan proses pendewasaan.. ketika kita mau naik tingkat, dan saat ini sudah ada dalam zona nyaman, kita tidak lagi mau belajar, kita cukup puas dengan apa yang kita kerjakan, padahal.. Tuhan memberi kita talenta dan kemampuan yang lebih.. namun karena menghindari proses yang mengganggu kenyamanan ini, dengan banyak dalih kita membenarkan diri kita sendiri...Proses itu tidak membuat gengsi kita naik apalagi populerYang Tuhan mau dari kita adalah kerendahan hati.. melayani setiap orang.. mengampuni... pengendalian diri... dan semua hal ini menjaukan kita dari popularitas...Apakah hasilnya jika kita menggunakan fasilitas itu?Lalu jika kita menjalani semua proses reparasi ini apakah hasilnya? Dalam Yesaya 49: 6B "Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang daripada-Ku sampai ke ujung bumi"Melakukan hal yang buruk jauh lebih mudah... namun susah untuk mengakhirinya atau memutuskannya..Namun sebalikanya, melakukan hal baik sangatlah susah untuk memulainya.. namun jika lengah akan cepat untuk melepaskannya..Oleh karena itu, jangan kita merasa baik.. sebab selama kita hidup, kita tetap butuh servis rutin, dan Tuhan sudah menyediakan itu, Tuhan menyediakan telingaNya, Tuhan menyediakan fimanNya, Tuhan menyediakan tangannNya untuk menolong, Tuhan menyediakan kakiNya untuk berjalan menggendong kita, Tuhan tidak pernah tertidur untuk kita, Tuhan mengirim Roh Kudus untuk menyertai kita. "Lihat Aku telah melukiskan engkau di telapak tanganKu, tembok-tembokmu tetap di ruang mataKu" (Yes 49:16)Bagi saya, Tuhan itu luar biasa, menjabarkan bacaan Alkitab Sepanjang Tahun di tanggal 26 September sedetail ini, dan ketika saya menuliskan hasil perenungan ini, saya tahu ini adalah teguran luar biasa untuk saya. Inilah hadiah hari ulang tahun saya. Ketika saya mengambil waktu sepi di hari ke-2 perenungan saya... Tuhan Yesus sungguh luar biasa....Referensi Firman Tuhan hari ini (diambil dari Alkitab Sepanjang Tahun tgl 26 September): Yes 48:11 - 50:11, Eff 4:17-32, Maz 69: 2-14, Ams 24:5. Pujian yang menguatkan saya dalam perenungan ini:Kau Mengasihiku
Betapa besar kasih anugrahMu
Telah kulihat semua karyaMu di hidupku
Kau memilih diriku menjadi milikMu
Kau mengenal hatiku lebih dari yang kutahureff:
Kau mengasihiku, Tanpa berbatas, tiada berakhir
Ku mengasihiMu, Kau segalanya , yang kupercaya, Yesus..
Bpk. Alexander PrayogoBERITAKANLAH INJILDibesarkan di lingkungan keluarga Kristen adalah suatu keberuntungan namun tidak demikian halnya dengan keponakan saya Raymond, yangdibesarkan di keluarga kecil nan Harmonis namun kedua orang tuanya tidak mengenal Tuhan, bahkan cenderung memandang orang Kristen hanya dari sisi negatif saja, antara lain kurang berbakti pada orangtua, cenderung egosentris dan kurang rasa persaudaraan antar sesama teman. Dibesarkan di lingkungan demikian telah membentuk pola pikir yang sama dengan orangtuanya mengenai kekristenan.Suatu kesempatan di akhirTahun 2008 dimana Raymond lulus S1 Jurusan matematika murni Universitas Hongkong serta berhasil mendapat beasiswa S2 dari Universitas Osaka Jepang jurusan Antariksa, mereka sekeluarga meluangkan waktu untuk mengunjungi Indonesia berkumpul bersama keluarga.Dalam suatu kesempatan dimana kami berbincang tentang masadepan, kesulitan dan hambatan yang bakal dijumpainya selama 2 tahun masa kuliah di Jepang, saya mengutarakan bahwa sebagai seorang yang telah dewasa dan mandiri pasti akan menemui hal baru serta hambatan yang mana jika berskala kecil maka teman atau saudara sampai orang tua akan dapat membantu menyelesaikannya, namun tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan kekuatan sendiri maupun bantuan teman dan saudara sampai orangtua….disaat dimana tidak ada seorangpun yang mampu membantu maka Ingatlah bahwa masih ada Yesus yang sanggup menolong, maka disaat tersebut jangan lupa minta tolong dan memohon Yesus membantumu. Pengabaran Injil yang singkat namun to-the-point tesebut hanya direspon dengan senyum keraguan dan kamipun berbincang topic yang lain.Setelah menyelesaikan studi S2, Raymond kembali ke Hongkong dengan tujuan bekerja sambil mempersiapkan syarat dan keperluan guna meneruskan studi S3 di Jepang. Selang beberapa bulan kepulangannya di Hongkong Raymond memberi kabar bahwa sekarang dia mulai diajak dalam persekutuan sebuah Gereja dekat rumah, serta saya adalah orang pertama yang diberitahuakan ketertarikannya pada kekristenan. Sebagai seorang Ilmuwan Raymond mulai membaca Alkitab dan berusaha mencari kebenaran Alkitab dari sisi Ilmiah dengan suatu pemikiran bahwa jika Alkitab itu benar pasti dan harus bias dibuktikan secara Ilmiah begitu juga sebaliknya segala sesuatu yang terjadi di alam semesta missal tentang Teory Big Bang -( teory terjadinya alam semesta adalah dimulai dari benturan partikel ) serta keberadaan Dinosaurus serta manusia purba pasti dan harus sesuai dan dapat dijelaskan dari sudut pandang Alkitab.Beberapa bulan kemudian dia telah menyelesaikan pembacaan dari Kitab Kejadian sampai Wahyu, Cukup lama Raymond ikut dalam persekutuan Gereja serta mulai aktif dalam pelayanan namun tetap belum mau dibaptis sampai akhirnya di akhir tahun 2014 dia berhasil menang mengatasi keraguan dan pergumulan pribadinya bersama Tuhan serta memutuskan untuk dibaptis. Sampai sekarang Raymond tetap aktif berkarya bagi Tuhan Yesusbaik di pekerjaan maupun pelayanan di Gereja.Kita tak tahu kapan dan dimana Tuhan bekerja namun kita tahu pasti bahwa apapun yang kita kerjakan demi namaNya tidak akan sia-sia dan pasti mendatangkan kebaikan. Tetap semangat dan pergunakanlah setiap kesempatan dimana kita diberi untuk mengabarkan Injil TuhanYesus Kristus.
NNKARENA HANYA DIALAH YANG MENOLONG KITASekitar pertengahan Mei 2015 kami dikejutkan dengan berita yang sangat tidak menyenangkan dan membuat saya seperti kehilangan semangat dalam hidup saya.Suami saya telah divonis terkena penyakit Galukoma, padahal usia masih kurang dari 41 tahun. Saya sangat syok mendengar penyakit itu karena penyakit itu tidak ada obatnya dan tidak bisa sembuh, jadi selamanya harus memakai obat tetes mata untuk mencegah terjadinya kebutaan dan juga harus meminum obat yang entah sampai kapan, dan pasti ada efek samping dari pemakaian obat tersebut jika dipakai terus menerus.Kami tidak percaya , akhirnya kami ke dokter lain mencari second opinion, kami pergi ke 3 dokter dan ternyata ketiga dokter memberitahu bahwa itu benar glaukoma.akhinya kami memutuskan memakai dokter yang kedua karena sudah terkenal.Suatu hari saya bangun jam 3 saya berdoa dan tetap berterima kasih dan saya berkata “Tuhan ampuni kami, Tuhan saya tidak pandai berdoa dan saya tidak pernah mendoakan orang sakit ,pimpin saya Tuhan dengan Roh Kudus, saya percaya Tuhan memampukan saya, lalu saya tumpang tangan diatas mata suami saya dan tangan saya seperti kesemutan dan tangan ini juga terangkat, rupanya Tuhan benar-benar memimpin saya dalam doa , dengan bekal membaca buku Doa Kuasa saya doakan suami saya setiap pagi dengan tumpang tangan diatas matanya.Suatu hari matanya sakit dan dokter bilang ada luka di kornea matanya dan diberi resep obat tetes, karena uang kami kurang dan pada waktu itu sudah malam dan klinik mau tutup akhirnya kami pulang. Seperti biasa saya tumpang tangan diatas matanya.Keesokan harinya saya mencari obat di beberapa apotek , ternyata tidak ada apotek yang menjual obat itu, beberapa kali saya telpon dokternya tidak aktif terus, dan karena hari itu Sabtu tidak ada dokter yang buka, akhirnya kami kembali ke dokter yang pertama di Rumah sakit dekat rumah kami, Dokter bilang matanya tidak ada luka, hanya kering saja, dan Dokter berkata tekanan matanya sudah baik dicoba pake obat tetesnya 1 kali sehari yang biasanya 2 kali , dan kami kembali lagi setelah 2 minggu hasilnya bagus dan kembali lagi 1 bulan kemudian dokter berkata bahwa tekanan matanya sudah normal dan obatnya tidak usah dipakai lagi. Rupanya dengan kejadian luka dimata Tuhan mempunyai rencana lain yang kita tidak mengetahuinya, kami tidak boleh kembali kedokter yang kedua, disuruh kedokter yang pertama.Darimana kesembuhan ini kalau bukan Tuhan yang menyembuhkan Oh Tuhan sungguh luar biasa, Tuhan telah memberikan mukjizatnya kepada kami asal kami berdoa dengan tekun dan percaya bahwa mukjizat itu pasti terjadi ,Terjadilah.Tak henti-hentinya kami mengucapkan terima kasih, sampai sekarang setiap hari saya masih tumpang tangan diatas matanya dengan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus , karena hanya Dialah yang menolong kita, karena Dialah Dokter dari segala Dokter yang ada di dunia ini.
Ibu Yedida MeilinaENGKAU SUDAH MEMPROSESKU..."Hari ini kita belajar lari ya" kata Jo. "Hehh?? Serius tha, Jo?" tanyaku. "Yupp. Kakinya udah bertambah kuat. Sekarang saat yg tepat untuk belajar lari. Lari kecil2 dulu aja. Coba kamu tirukan gerakan saya," kata Jo. Saat saya melihat gerakan-gerakan Jo, Sebetulnya menurut saya gerakan2 tersebut sangat mudah. Tapi saat saya mencoba menirukan gerakan2nya Jo, lho kok aneh. Rasanya otak dengan ke2 kakiku tidak seirama. Kaki kananku kaya telat sepersekian detik dibandingkan kaki yang kiri. Saat saya kebingungan menirukan gerakan tersebut, Jo bilang: "gak papa, Ce itu hal yang wajar kok, karena kakinya udah 8 bulan tidak dibuat lari sehingga otak harus me-reset ulang gerakan lari". Waktu saya mendengar penjelasan dari Jo, dalam hati saya mikir, otak bisa lupa gerakan lari? Aneh menurut saya, tapi kenyataannya memang demikian yang terjadi.Setelah saya coba beberapa kali, Akhirnya saya bisa menemukan kembali " feel-nya " gerakan lari. itu pun masih ada yang salah. Setiap kali saya disuruh lari, Jo selalu mengoreksi terus gerakan2 saya. Setelah beberapa menit lari, saya disuruh istirahat dulu oleh Jo. Setelah istirahat beberapa menit, Jo memakaikan sand back 1 kg di kaki kanan saya yg cedera. Wuikk, alamat berat ini, batin saya. Kemudian saya disuruh lari lagi oleh Jo dan kaki kanan ini rasanya jangan ditanya lagi deh. Lutut kanan yang cedera rasanya sakit campur kemeng. Sesekali saya berhenti lari sambil memegang lutut kanan saya sebentar terus saya lari lagi. Pandangan Jo tidak pernah lepas memperhatikan saya lari sambil sesekali mengoreksi cara lari saya. Setelah beberapa menit saya kecapekan, Jo menyuruh saya istirahat. Saat saya istirahat, Jo bilang: " Bagus, Ce. Percobaan pertama kali larinya udah bagus gerakan nya. Tapi masih belom sempurna, jadi di rumah cece harus sering-sering latihan lari ya". Saya mengiyakan perkataannya Jo.Setelah istirahat beberapa menit, Jo menyuruh saya berdiri di bantalan keseimbangan sambil mengangkat satu kaki selama 10 detik aja. Saat saya mencoba pertama Kali, ampun..susah banget. Gak sampek 3 detik kaki saya menyentuh lantai. Saya coba, coba, dan coba lagi, Entah sudah ke berapa Kali saya mencoba, akhirnya saya bisa menyeimbangkan badan saya di atas bantal an keseimbangan dengan kaki 1 diangkat selama 10 detik. Dan rasanya capek banget.Setelah selesai berlatih, selama perjalanan pulang ke rumah, otak saya memutar ulang latihan2 saya selama ini. Saya bersyukur sekali kalau kaki kanan saya mengalami satu kemajuan lagi yaitu bisa berlari lagi. Dan saya sadar, untuk mencapai kesembuhan yang sempurna itu membutuhkan kesabaran yang tinggi dan ketekunan berlatih setiap hari. Selama 8 bulan lamanya saya cedera lutut ini, Tuhan sudah memproses saya begitu rupa. Iman saya bertumbuh, hubungan saya dengan Tuhan menjadi dekat dan terasa nyata. Saya merasakan penyertaan Dan pemeliharaan Tuhan begitu nyata atas lutut saya karena selama 8 bulan lamanya selalu terjadi kemajuan di lutut saya bukan kemunduran.Pribadi saya berubah menjadi lebih sabar Dan bertambah tekun dalam segala hal. Lebih bisa bersyukur meskipun hal2 sekecil apapun. Saya bisa menjadi pendengar yang baik, empati saya menjadi lebih besar, bisa memberikan solusi Dan semangat untuk orang lain. Saya bisa menulis hidup saya agar saya dapat menyemangati Dan menginspirasi orang lain, agar selalu bersandar kepada Tuhan dalam kondisi apapun. Dan yang terpenting, saya belajar untuk mendoakan orang lain Baik yang lagi sakit maupun yang sedang tertimpa masalah hidup.Dulu, saat awal2 cedera saya selalu bertanya kepada Tuhan, mengapa Tuhan izinkan semua ini terjadi, tapi Sekarang saya sudah mengerti. Bahwa rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan melainkan rancangan damai sejahtera yang memberikan ku masa depan yang penuh dengan.harapan.(Yeremia:29:11).Terima kasih Yesus, Engkau sudah memproses ku menjadi manusia yang baru. Terima kasih, Engkau sudah memberikan kesempatan kedua untukku sehingga aku dapat berjalan, naik turun tangga Dan berlari lagi sehingga aku dapat menjalani hidupku normal kembali.Bagaimana dengan anda? Apakah juga sedang mengalami masalah hidup yang ringan, berat atau bahkan sedang diproses Tuhan seperti saya?
" Ketika anda berani mengandalkan Tuhan dalam hidup anda,
Ketika anda mulai melibatkan Tuhan dalam setiap sisi kehidupan anda,
Maka Tuhan akan membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang layak untuk diandalkan.Setiap apa yang akan Allah lakukan atas hidup anda, semua itu adalah KEBAIKAN, KEBAIKAN dan KEBAIKAN."Aminn...God Blees You, All!..